Assalamu
Alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh...
Pada postingan blog saya kali ini
saya akan membahas sesuatu yang tidak luput dari kehidupan manusia yaitu
konflik/masalah, sebenarnya apa arti dari konflik/masalah??,, dan bagaimana cara mengatasi konflik itu??,
serta saya akan menceritakan sebuah konflik atau masalah yang pernah terjadi
pada diri saya sendiri.
Konflik adalah adanya pertentangan
yang timbul di dalam diri seseorang (masalah intern) maupun dengan orang lain (masalah
ekstern) yang ada di sekitarnya. Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement),
adanya ketegangan (the presence
of tension),
atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di antara dua pihak atau lebih. Konflik
dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, Konflik dapat disebabkan oleh apapun dan cara
untuk menyelesaikannya hanya kita sendiri yang tahu, Semua orang pasti berharap
agar terhindar dari konflik atau masalah dalam hidupnya, tapi keinginan
tersebut mustahil dan bahkan tidak mungkin terjadi bagi setiap individu di
dunia ini, mungkin hanya bayi dan anak berumur kurang dari 4 tahun saja yang
tidak akan merasakan konflik atau masalah dalam hidupnya. Tapi konflik itu
memang sudah menjadi bagian dari setiap individu, jika tidak ada konflik kita
tidak akan mungkin menjadi pribadi yang baik, berkembang dan dewasa, konflik membuat
kita baik karena kita tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dalam hidup
kita, konflik juga membuat kita berkembang karena kita akan belajar dari
konflik yang pernah kita alami tersebut, serta konflik membuat kita dewasa
karena dari konflik kita tersebut, kita dituntut untuk mengatasi dan
menyelasaikannya dengan arif dan bijaksana.
Konflik yang pernah terjadi kepada
saya adalah ketika saya ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi yaitu Universitas, saya sadar pendidikan di universitas itu sangat
penting, untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik saja minimal bergelar
sarjana, lulusan SMA banyak juga yang mendapat pekerjaan yang baik tetapi jika
ingin menggapai posisi tinggi di pekerjaan kita tersebut minimal harus bergelar
sarjana. Maka dari itu saya harus mendapat gelar sarjana tersebut.
Semua orang
yang ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, pasti sangat mendambakan
masuk Perguruan Tinggi Negeri(PTN). Begitu pun saya, saya ingin masuk ke
beberapa PTN yang sangat saya minati, tetapi untuk mendapatkan PTN itu harus
bersaing dengan ribuan bahkan ratusan ribu orang yang sama-sama mau masuk PTN,
saya mengikuti dua jalur seleksi yaitu SNMPTN dan SBMPTN serta saya mengikuti
tes Sekolah Tinggi Akutansi Negara
(STAN). Seleksi SNMPTN adalah seleksi menggunakan nilai raport dan hanya murid
SMA yang lulus pada tahun itu saja yang bisa ikut seleksi tersebut, lain lagi
dengan SBMPTN dimana seleksi yang dilaksanakan dengan tes tertulis bersama. Dan
STAN adalah sekolah tinggi yang jika kita lulus, kita akan langsung menjadi PNS
dan langsung bekerja di Kementrian Keuangan dan
instansi lain dibawah naungan
Kementrian Keuangan.
Pada seleksi
SNMPTN saya dinyatakan tidak lolos, padahal saya sangat yakin sekali lolos, pada saat itu saya berfikir
kenapa saya bisa tidak lolos padahal nilai raport saya sangat memuaskan dan saya
selalu masuk rangking 3 besar saat di SMA dulu, dan teman-teman saya yang tidak
terlalu menonjol di SMA mereka bisa lolos dari seleksi tersebut. Pada tahap
seleksi berikut nya SBMPTN saya juga sangat yakin akan lolos tetapi di hari
pengumuman saya juga dinyatakan tidak lolos, sama hal nya dengan STAN saya juga
dinyatakan tidak lolos untuk melanjutkan di Sekolah Tinggi tersebut.
Dari ketiga
jalur seleksi tersebut saya merenung, sedih dan berfikir kembali mengapa dari
ketiganya tidak satu pun saya lolos seleksi tersebut, dari kegagalan tersebut
mungkin ALLAH merencanakan sesuatu yang lebih baik selain berkuliah di PTN, karena
jika kita berfikir sesuatu yang baik bagi kita maka belum tentu itu baik bagi
ALLAH, sebaliknya jika kita berfikir itu buruk bagi kita belum tentu itu buruk
bagi ALLAH. Setelah kegagalan saya tersebut saya terus berdo’a dan meminta
petunjuk kepada ALLAH serta saya meminta masukkan kepada orang tua saya, kakak
perempuan saya dan saudara-saudara saya. Orang tua saya pun menasehati saya “kuliah
itu dimana saja, tidak harus negeri yang penting kita nya yang harus baik
menjalankannya dan bahasa inggris sangat penting untuk mendapatkan pekerjaan
yang lebih baik” dan Kakak saya juga bilang “dek dalam dunia kerja itu PTN atau
PTS tidak berpengaruh yang penting potensi dan kecakapan kita dalam bekerja”.
Dari nasehat-nasehat
itu lah saya akhirnya melaksanakan plan B saya yaitu memutuskan untuk berkuliah
di universitas swasta ternama di indonesia yaitu Universitas Gunadarma yang
dimana kakak perempuan saya juga dulunya kuliah di universitas ini, saya yakin
saya akan mendapatkan sukses saya dan rezeki saya di Universitas Gunadarma ini,
serta saya harus fasih berbahasa inggris sebelum wisuda S1 saya. Saya mengambil
jurusan Teknik Informatika karena ilmu ini tidak akan berhenti pada satu titik
melainkan akan terus berkembang seiring berkembang nya dunia ini.
Jadi konflik atau masalah tidak akan
pernah hilang dari kehidupan kita, kita tidak bisa menghindarinya dan untuk
mengatasinya kembali lagi kepada individu masing-masing, pada kondisi di atas
saya mengatasinya dengan cara selalu berfikir positif, Kembalilah kepada ALLAH
dan selalu berdo’a karena hanya itu semua yang membuat saya tenang serta
carilah nasehat-nasehat dari orang-orang yang sudah pernah mengalami masalah
tersebut. Percayalah dibalik masalah ada banyak sekali manfaat atau hikmah yang
bisa kita ambil, dan dibalik setiap kesulitan pasti ada kemudahannya.